Assalamualaikum Wr Wb,
19 Desember 2015, menjadi hari yang bersejarah dan momentum perubahan besar di hidupku.
Menikah.....
Satu kata yang membuatku bergidig ketika awal pertama dia menyatakan niatnya itu padaku.
Satu kata yang selalu aku idamkan untuk aku alami, namun tak pernah berani berandai-andai dengan siapa kelak jadinya akan kualami kejadian tersebut.
Satu kata yang membuat ayahku meneteskan air mata, ketika kau datang pada beliau dan menyampaikan kata tersebut pada nya.
Oktober 2015, kau memberanikan diri menemui ayahku, seorang diri, untuk mengutarakan maksud mu pada ku. Menikah....
Alhamdulillah, restu keluargaku mengalir untuk niat suci mu ini. Aku pun tanpa ragu menerima pinanganmu ini.
Tiga bulan persiapan menuju hari bersejarah ini. Waktu yang cukup singkat menurut teman-teman dan sebagian keluargaku untuk menyiapkan semua tektek bengek pernihakan kami. Namun, seperti keyakinan kami satu sama lain, niat yang baik akan selalu ada jalan-Nya.
Alhamdulillah, semua berjalan hampir sempurna. Semua kekurangan yang terjadi, menjadi bumbu pelengkap kebahagiaan kami hari itu. Semua perjuangan dan ikhtiar kami, terbalas sudah dengan sebuah ikrar suci sehidup semati, dunia dan akhirat. Janji suci yang terjalin dengan Allah SWT.
Menikah dan menjadi istrimu adalah suatu pengalaman indah,
tak terlupakan, luar biasa, dan penuh syukur yang aku rasakan.
Menikah dan menjadi istrimu membuatku belajar banyak hal
baru yang menyenangkan.
Aku tahu rasanya disayangi dan dicintai. Aku tahu rasanya penantian menunggumu pulang ke rumah. Aku tahu rasanya bahagia saat mendengar deru motor mu
memasuki garasi, dan kau muncul berucap salam.
Meskipun raut wajahmu sudah tak secerah pagi tadi saat kau
berangkat, untuk ku, kau tetap pangeranku yang senantiasa memberi cerah di
hari-hari ku.
Meskipun aku tau kesaktianku dalam memasak, keterampilanku
dalam menyiapkan semua keperluanmu, belum sebanding dengan semua kasih sayang
dan perjuanganmu selama ini untuk ku, aku akan selalu berusaha untuk menjadi istri terbaikmu.
Menjadi “rumah” mu yang selalu kau tuju.
Menjadi pundak dan bahu untuk kau membaringkan kepala mu
dari segala penatnya hari-hari mu.
Menjadi ibu untuk anak-anak kita kelak.
Sungguh indah bisa mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelabihanku, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu.
Sungguh indah ikatan cinta ini yang telah terikat restu Allah.
Sungguh indah bisa mencintaimu karena Allah.
Semoga keindahan ini berlangsung selamanya, dan berlanjut di akhirat dalam keridhoan-Nya. Sehingga aku tidak hanya menjadi bidadarimu di dunia, tapi juga di akhirat kelak.
Taken on 26th Dec 2015, jadi udah sah ya .... :) |
Ajari aku selalu menjadi wanita, istri, pendamping, sahabat, bagimu, dan ibu yang baik bagi keturunan kita kelak, para generasi Rabbani.
I Love you so much Ade Nurhadi, my lovely cincaw <3 .="" font="">3>
Wassalamualaikum Wr Wb.
@KamarSuami, menunggu si juara pulang kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar