-- WELCOME FRIENDS --

Selamat datang sahabat, selamat berkutat di dalam tulisan dan pikiranku

Minggu, 20 November 2011

Istora, 191111 = Dream Comes True (part 1)

Assalamu'alaikum Wr Wb

Aku mulai sesi blog aku hari ini dengan sebuah judul "Istora, 191111 = Dream Comes True".
karena di hari itu, satu mimpi kecil ku terwujud. "suatu hari nanti aku akan melihat skuad tim badminton Indonesia bermain di Istora, Live, gak lewat tv". and see, I did it yesterday. So happy.

So that's why aku mau share apa yang terjadi seharian kemarin dari mulai matahari naik sampai matahari say good bye di Istora.

Jam 10 siang, aku dengan 2 orang partner ku langsung ambil posisi antrian untuk dapatkan tiket pertandingan di tribune 1. Maklum, kondisi kantong di masa akhir bulan ini hanya mampu untuk beli tiket di posisi tribune 1 ajah. hehe


Setelah mengantri kurang lebih 1 jam dibawah semburan sinar mentari jakarta yang begitu menyayat kulit, akhirnya tiket itu kami dapatkan. Ini dia tiket nya,

Tiket nonton final Seagames 26 cabang bulutangkis

Jam 14.30 siang, pintu menuju arena pertandingan baru dibuka panitia. Apa yang terjadi dari jam 11 sampai 14.30 itu gak usah diceritain lah, agak kurang penting. hehe....
Widiiiihhhh,,,,, kalo kalian pernah liat ekspresi anak kecil yang baru pertama kali dibawa naik odong-odong plus dikasih permen plus balon, itu lah aku waktu itu. Aku melihat, dan berada langsung didalam istora. Tempat yang selama ini hanya bisa aku lihat di TV, hanya aku mimpi-mimpikan bisa berada di dalamnya menyaksikan pertandingan olahraga yang sangat aku sukai. Dan sekarang apa yang aku mimpikan itu ada dihadapan mataku. Gemana gak excited coba,,,
nih kondisi Istora pas awal-awal baru masuk :

yang ini pas pertandingan mau mulai :
 deretan penonton

 deretan referee
persiapan di lapangan

Dan pertandingan pertama pun dimulai. 
Women Double mempertemukan Anneke/Nitya vs Vita/Nadya. Woowww pertarungan junior vs senior, pelatnas vs non pelatnas.
VIta/Nadya (kiri), Aneke/Nitya (kanan)

Pertarungan berlangsung seru. AKu yakin keduanya bermain tanpa beban. Aku sendiri mendukung pasangan muda Indonesia, Anneke/Nitya. Ya aku pikir saatnya yang muda yang berjaya. Regenerasi tetaplah perlu. Dan eng ing eng,,,ternyata harapanku terwujud. Pasangan Anneke/Nitya yang meraik emas pertama Indonesia di nomor perorangan Bulutangkis Seagames 26. Congratulations. :)
Pasangan Anneke/Nitya di sesi interview n sign bersama reporter MNC TV pasca meraih emas di nomor perorangan ganda putri seagames 26

Lanjut ke partai berikutnya, partai yang sangat aku tunggu-tunggu. Ganda putra mempertemukan pasangan senior Markis Kido/Hendra Setiawan vs pasangan junior M.Ahsan/Bona Septano. Partai ini sekaligus mempertemukan pasnagan pelatnas dan non pelatnas. Partai ini juga mempertemuka kakak beradik Bona dan Kido. Partai yang sangat dinantikan khalayak ramai. Jangan tanya aku akan dukung siapa, karena sudah pasti aku akan dukung Ahsan!!! My Lovely Ahsan ^^
Ahsan/Bona tampil sebagai ranger biru. Hehe,,,karena mereka pakai kostum biru. Sementara Kido/Hendra tampil sebagai ranger hijau.

Partai pertama berlangsung sengit dan diakhiri dengan kemenagan ABon. Di partai kedua terlihat sekali ABon mendominasi jalannya pertandingan sampai di point-point kritis, Hendra melakukan kesalahan yang berbuah emas untuk pasangan muda Indonesia ini. Kembali sesuai dengan harapanku. ^^ Congratulation Bona, congratulation Bang Ahsan.
berturut-turut dari kiri, Ahsan-Bona-Kido-Hendra

Bona dan Ahsan di sesi signing bersama MNC TV

Di partai berikutnya, mempertemukan tunggal putri Indonesia, Adrianti Firdasari dengan jagoan Singapura Fu MingTien. Laga babak pertama berlangsung sengit, tapi Firda mampu mengandaskan perlawanan Fu. Di babak kedua, cedera otot perut yang dialami Firda sejak di partai semifinal mulai menganggu performanya. Alhasil, dia harus merelakan set 2 pada lawan.
Set ke 3 berlangsung super duper ketat. Ribuan penonton Istora yang terus menerus menyemangati Firda, berhasil membuat Firda unggul dan mendapatkan match point pertama. Namun, apa daya dewi fortuna sedang tidak ada di kubu Indonesia. Netting yang gagal ditambah smash nyangkut dari Firda membuat Indonesia harus rela melepaskan emas dari nomor tunggal putri. But anyway, 2 jempol buat Firda karena dalam kondisi cederanya dia masih bisa memberikan perlawanan yang begitu sengit buat lawan.


Partai andalan Indonesia berikutnya adalah partai ganda campuran yang akan mempertemukan butet/owi dengan sudket/saralee dari Thailand. pertarungan sudah bisa dipastikan akan berlangsung sengit. Begitu kata para penonton dan para komentator. Dan memang terbukti di babak pertama perlawanan tim Thailand ini luarr biasa. Ditambah dengan supporter nyentrik mereka yang memberikan dukungan luar biasa. Tapi untungnya ganda campuran kita berhasil menekuk perlawanan mereka di set pertama.
Berlanjut set ke-2 tampak dominasi Indonesia semakin meraja. Menurutku set ke 2 pasangan Thailand ini seolah-olah tertekan dan tak bisa keluar dari pola permainan yang dibentuk tantowi/lily (gaya ku udah kaya komentator banget yah hihihi). Alhasil, seperti harapan seluruh rakyat Indonesia, Tantowi/Lilyana memastikan emas ke-4 bagi tim badminton sekaligus memenuhi taget PBSI dengan raihan 4 medali emas dari cabor Badminton.


Dan berlanjutlah kita ke partai yang terakhir. Partai yang paling dinanti-nanti oleh para pecinta bulutangkis di seluruh tanah air. Tunggal putra akan mempertemukan jagoan Indonesia Simon Santosi dengan jagoan Thailan Tanosak.
Partai ini sudah sejak awa akan berlangsung sangat sengit. Di set pertama kejar mengejar angka selalu terjadi meskipun bisa Simon akhiri dengan kemenangan. Di set ke 2 pemainan simon seperti terbawa lawan dan emosi nya agak kurang stabil yang berakibat pada kalah nya dia di game ke dua ini. Game ke 3 berlangsung supeeeeeerrrrrr sengit. Kejar mengejar angka kembali terjadi. 13-12 untuk Simon berhasi disamakan 13-13 oleh Tanosak. Hal ini terus belanjut hingga skor 18-18. Kemudian Simon berhasil leading dan mendapatkan match point pertama. Sempat teganjal 19-20, smash nyangkut Tanosak membuat Simon memastikan emas pertamanya di nomor perorangan tunggal putra. Emas ini melengkapi 5 raihan emas tim Badminton Indonesia yang berarti melewati target semula yang hanya 4 emas.

Taufik Hidayat meraih perunggu (kiri), Simon meraih emas (kanan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar